Transfer
Effect
Apakah
Saya yang tidak mengerti atau kah memang terlalu banyak perubahan dalam bisnis
sepakbola? Well, Saya bukanlah seorang ahli ekonomi atau mahasiswa dengan
jurusan ekonomi, akan tetapi Saya adalah pecinta sepakbola, seorang yang selalu
menikmati sepakbola dengan segala intrik dan drama yang terjadi di lapangan
hijau. Perpindahan pemain adalah salah satu bagian yang harus saya lewati dalam
periode 1 musim kompetisi.
Bursa
transfer mendadak menjadi sebuah pasar yang sangatlah mahal dibandingkan dengan
harga pelelangan mutiara atau sebuah emas batangan, masih teringat jelas Real
Madrid berani menebus seorang Cristiano Ronaldo sebesar 1,2 Triliyun Rupiah,
menjadikannya seorang atlet termahal nomor 1 di dunia di ajang olahraga apapun,
sepadankah apa yang telah di bayarkan dan yang di dapatkan oleh Real Madrid,
hanya mereka yang dapat menjawab.
Menarik
di simak perpindahan pemain di satu klub atau di klub lain dengan nilai yang biasa
saja dan normal untuk ukuran kualitasnya hingga pemain yang terlalu berlebihan
biaya transfernya membuat Saya sedikit paham bahwa perpindahan pemain bukanlah
hanya kepada kebutuhan tim, tetapi terdapat unsur menjegal pesaing mendapatkan
pemain tersebut yang bisa berakibat meningkatnya kekuatan mereka dan memberikan
perlawanan dalam perebutan gelar.
Atau
harga yang mahal dari pemain tersebut hanyalah karena ulah media yang menyorot
habis kehebatan pemain tersebut di saat mereka bermain bagus, dan mengganti
berita lain ketika pemain tersebut dalam performa menurun, teori ini mungkin
hanya teori berdasarkan pola pikir saya dan belum teruji kebenarannya, akan
tetapi peran dari media sangatlah besar bagi sang empunya pemain, dengan
menggosipkan bahwa ada klub lain yang tertarik terhadap pemain tersebut
berakibat melonjaknya harga pemain tersebut, dan BAAAAMP naik hingga berpuluh –
puluh kali lipat pada saat datang.
Entahlah
Saya hanya mempunyai berbagai teori yang tidak mampu di buktikan apabila Saya
tidak terjun langsung ke dunia tersebut dan mengetahui bagaimana mereka
bekerja, karena memang Saya hanyalah penikmat sepakbola yang sungguh mencintai
sepakbola dengan intrik dan drama yang mereka sajikan.