Menambal Lubang Peninggalan Carra
James Lee Duncan Carragher. Siapa yang tidak kenal dengan salah
satu bek terbaik di dunia ini? Tak hanya fans karbitan LFC saja, fans tim lain pun
menaruh respect yang tinggi pada deputi Steven Gerrard yang lebih dikenal dengan
nama Jamie Carragher ini.
Seperti yang telah kita ketahui, Carra memutuskan untuk pensiun
di akhir musim 2012/2013 ini di usianya yang ke-35. Ia menghabiskan seluruh karir
sepakbolanya hanya di satu tim, yaitu Liverpool FC. Itulah mengapa banyak orang
menjulukinya Mr. Liverpool.
Semua Kopites (saya menyebut Kopite karena kita fans, bukan Liverpudlian
- warga kota Liverpool) tentu bersedih, dedikasi Carra terhadap LFC begitu besar.
Walau ia tidak seperti Fabio Cannavaro, satu-satunya bek yang pernah meraih Ballon
D'or, kepergian Carra memberi masalah tersendiri bagi boss Rodgers.
Di musim terakhirnya, Carra mendapat jatah bermain lebih banyak
dari juniornya, Martin Skrtel, yang sebelumnya bahkan mampu membuatnya harus menjadi
penghuni bangku cadangan. Namun di sepanjang musim yang baru saja berakhir ini,
performa Skrtel jauh menurun dibandingkan musim-musim sebelumnya, sehingga Carra
pun mendapatkan tempatnya kembali dan mampu tampil konsisten di formasi tim utama,
permainannya bahkan masih hebat seperti saat ia masih bertandem dengan Sami Hyypia.
Ketika Carra diistirahatkan pun, Skrtel tak jua mampu menunjukkan
permainan terbaiknya. Sama halnya seperti Sebastian Coates, yang tampak seperti
overrated player. Bagaimana dengan Martin Kelly dan Andre Wisdom? Kelly adalah salah
satu calon bintang masa depan LFC layaknya Henderson, Sterling, Suso, dan Jordon
Ibe, namun sayangnya Kelly harus mendapatkan cedera parah, sedangkan Wisdom hanya
bagaikan Nwankwo Kanu yang ditempatkan sebagai seorang fullback.
Danny Wilson? Ia baru saja bergabung dengan Hearts, entah mengapa
saya merasa manager LFC seperti menyia-nyiakan bakat sang defender yang pernah terpilih
sebagai Pemain Muda Terbaik di Liga Skotlandia sebelum pindah ke LFC. Atau mungkin
saya salah, mungkin saja Wilson yang tak mampu berkembang lagi di Melwood. Lupakanlah.
Jangan libatkan Jack Robinson dalam pembahasan ini, karena ia
sejatinya adalah seorang fullback kiri yang harusnya mampu berkembang untuk menjadi
pesaing Jose Enrique, namun ia malah bermain sangat buruk dan egois kala diberi
kepercayaan di pertandingan yang berkesudahan 2-3 dan LFC pun kalah memalukan di
piala FA dari tim League One yang bahkan sedang berjuang dari zona degradasi, Oldham
Athletic. Sama halnya dengan John Flanagan. Ryan McLaughlin dari Liverpool Academy
bahkan dinilai lebih baik darinya.
LFC kini membutuhkan bek tengah yang kuat, disiplin, dan mampu
menjaga pertahanan timnya dengan sangat baik. Pada 29 Mei 2013, LFC memang telah
mengkonfirmasi kepindahan Kolo Toure pada 1 Juli 2013 nanti dengan status bebas
transfer. Sebenarnya dana yang akan dikeluarkan LFC bisa dibilang cukup, karena
mereka harus membayar jasanya sebesar £ 75 ribu per minggu dalam kontrak berdurasi
2 tahun. Namun kita tampaknya harus berpikir positif tentangnya. Di balik segala
isu loyalitas dan kasus dopingnya, Toure masih dianggap sebagai bek yang hebat,
bahkan di EPL Index pun sempat mengatakan bahwa Toure memiliki beberapa poin yang
lebih baik dari Carra di beberapa hal.
Dengan usianya yang sudah beranjak 32 tahun, Toure mungkin tak
bsa dimasukkan dalam rencana jangka panjang di tim yang (katanya) sedang dalam proses
revolusi ini. Namun, pengalaman Toure sebagai kapten di tim juara seperti Arsenal
dan Manchester City diyakini merupakan hal yang baik bagi perkembangan para pemain
muda di Melwood.
LFC mencari pengganti Carra? Tidak, bukan itu poinnya. Kita semua
juga sudah tahu bahwa pemain yang khas dengan nomer punggung 23 ini takkan terganti.
Namun LFC memang harus mencari sosok yang ideal untuk mengisi tempat yang ditinggalkannya.
Sosok yang berani menjaga areanya dengan tegas, mampu berteriak lantang mengatur
barisan pertahanannya, tentunya juga dengan kemampuan covering man-to-man yang baik.
Itulah yang sulit, terutama dengan dana yang sangat terbatas dan harus bersaing
dengan tim yang memiliki dana transfer yang besar, ditambah absennya LFC di turnamen
Eropa musim depan.
LFC kini bukan seperti yang dulu, bukan seperti beberapa dekade
sebelumnya. LFC bahkan bukan tim terbaik di Merseyside, coba lihat kembali posisi
LFC di klasemen akhir BPL bila Anda berkenan. Saya sih males melihat posisi Everton
ada di atas LFC. Kalimat "18 gelar Liga Inggris" dan "We Want It
5 Times" sudah terasa basi sepertinya. Manchester United bahkan sudah punya
20 gelar dan Bayern München juga baru saja meraih gelar ke-5 Liga Champions.
LFC bukan tim terbaik lagi, dan belum mampu meraih kembali kehormatan itu kembali.
Rumor mengenai Toby Alderweireld, yang merupakan kandidat terbaik
saya, kini malah mulai tenggelam. Begitu pula dengan Sokratis Papadopulos, bek tangguh
Schalke 04 yang diyakini mampu menjadi duet menara yang kokoh bersama Dani Agger
di depan gawang Pepe Reina (yang juga dikabarkan sangat diminati Barcelona).
Di tengah rumor yang makin banyak bermunculan dan sebagian besar
merupakan "ciptaan" media, seperti bek-bek muda macam Lucas Digne dan
Tiago Ilori. Media tampaknya sayang dengan LFC, yang sering masuk berita transfer
bersama dengan tim legendaris seperti Manchester United, Arsenal, Chelsea, Real
Madrid, Barcelona, Bayern München, Borussia Dortmund, Juventus,
AC Milan, Internazionale, hingga tim kaya baru seperti Manchester City, PSG, dan
Monaco.
Dengan segala keterbatasan yang ada, siapakah yang akan menyusul
Toure ke Anfield? We'll see. What other surprises that FC will give us like Toure's.
@andy_ist
www.indolfc.blogspot.com
www.google.com
www.indolfc.blogspot.com
www.google.com