The Magician Number
10
Sejak era Michael Owen mungkin belum ada lagi yang mampu
mengetuk pintu hati ini untuk mencintai pemain nomor 10 yang berada di Liverpool,
Luis Garcia dan Joe Cole belum mampu masuk untuk memberikan kekaguman terhadap
pengguna nomor 10 di kubu si Merah. Mungkin akan berlebihan apabila Saya
menginginkan pemain seperti Lionel Messi yang menjadi pemain nomor 10 di
Liverpool, bukan pula Alessandro Del Piero yang sempat di gadang – gadang untuk
menjadi pemain Liverpool di awal musim.
Hari berganti hari, bulan berjalan tanpa menoleh ke
belakang, dan saat yang Saya tunggu itu tiba, sang pemilik nomor 10 lama Joe “the
glasses” Cole akhirnya mengakhiri petualangannya di Liverpool, datanglah pemain
baru bernama Phillipe Coutinho, bocah berumur 20 tahun dengan banderol 8,5 Juta
Pounds dari Inter Milan memberikan secercah harapan untuk Saya dan para Kopite
lainnya, bahkan untuk pemain – pemain Liverpool sendiri yang belum mampu
menterjemahkan keinginan pelatih Brendan Rodgers.
Debutnya terjadi saat bermain sebagai pemain pengganti melawan West Bromwich di Anfield, belum Nampak
kemampuan terbaik, akan tetapi setelah itu Saya terasa tersirih oleh
kemampuannya, teknik, skill, kerendahan hati, yang mampu menutupi kekurangan fisiknya yang
agak “mungil” dan juga mementahkan anggapan orang yang menanggap pemain Brazil acap
kali gagal beradaptasi di kerasnya kompetisi negeri Ratu Elizabeth.
Hanya dalam waktu 3 bulan, Cou sapaannya berhasil membuat 7
assist yang hanya terpaut 3 dari sang kapten yang bermain sepanjang musim, dan
mencapai lebih dari setengah pencapaian raja assist EPL Juan Mata yang
mengoleksi 12 assist, perolehan poin Liverpool meningkat dari 1,4 per game menjadi
2,1 per game dan begitu pula dengan perolehan gol tim yang menduduki peringkat
kedua di akhir kompetisi.
Mata ini terbuka perlahan – lahan seperti menemukan cinta
yang lama telah hilang di dalam nomor 10 yang legendaris. Dialah Coutinho yang
dengan senang hati selalu melakukan sihir – sihir , operam – operan menakjubkan
untuk melayani para penyerang di depannya dan memberikan poin untuk Liverpool,
berusaha mengembalikan kejayaan si nomor 10.
Musim depan Cou akan bermain sejak awal musim, Saya selalu
menantikan Cou akan terus berkembang menjadi pemain yang semakin komplit di
bawah asuhan Brendan Rodgers dan sosok sahabat seperti Lucas Leiva, dan dampak
yang Cou timbulkan untuk para pemain belakang lawan, lengah sedikit sihirnya
bisa membuat rasa pedih dalam hati pendukung lawan.
Oleh : Refki. E. S